Halaman

Senin, 04 Februari 2013

Buang Air Besar dengan Posisi Jongkok Mengurangi Risiko Ambeien

Jakarta, Buang air besar menggunakan toilet jongkok mungkin terdengar ketinggalan zaman, mengingat kini telah banyak digunakan toilet duduk yang lebih modern. Akan tetapi, buang air besar dengan posisi jongkok diketahui lebih banyak manfaatnya bagi kesehatan usus dan mencegah ambeien.

Pada tahun 2003, dokter Dov Sikirov dari Israel melakukan penelitian untuk Digestive Diseases and Sciences yang menganalisa perbedaan antara buang air besar pada toilet jongkok dan duduk terhadap kemampuannya mengurangi masalah kesehatan tertentu, seperti dilansir naturalnews, Senin (4/2/2013).

Dalam penelitian tersebut, Sikirov melibatkan 28 sukarelawan dewasa yang sehat untuk mengosongkan perutnya dengan buang air besar pada tiga toilet terpisah. Beberapa orang diminta buang air besar pada toilet duduk berukuran standar dengan tinggi 41 cm tinggi, sebagian diminta menggunakan toilet duduk setinggi 31 cm, dan lainnya menggunakan toilet jongkok.

Peserta juga diminta menggunakan timer digital untuk merekam waktu yang dibutuhkan untuk mengosongkan perut. Dokter Sikirov menemukan bahwa peserta yang menggunakan toilet jongkok rata-rata membutuhkan waktu sekitar 51 detik untuk buang air besar, dibandingkan dengan pengguna toilet duduk yang membutuhkan waktu rata-rata 130 detik.

Penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa ketinggian toilet ternyata berpengaruh terhadap kesulitan mengevakuasi kotoran. Semakin tinggi toiletnya, membuat seseorang menghabiskan lebih banyak waktu untuk buang air besar.

Ketika muncul sensasi ingin buang air besar, diafragma akan memberikan tekanan yang kuat pada sisa-sisa pencernaan agar sampai pada rektum. Akan tetapi jika Anda buang air besar dalam posisi duduk, tekanan pada rektum tersebut dapat berkurang dan Anda membutuhkan waktu yang lebih lama di kamar mandi.

Di sisi lain, buang air besar dalam posisi jongkok dapat meneruskan tekanan pada rektum, melemaskan otot puborectalis, dan merangsang evakuasi kotoran dengan lebih mudah. Posisi jongkok ketika buang air besar juga diketahui dapat meningkatkan kesehatan usus dan mengurangi risiko wasir.

Tekanan tertahan pada rektum dapat menyebabkan pembengkakan pada bibir anus yang kadang-kadang disertai pendarahan, kondisi ini disebut wasir atau ambeien. Selain itu juga tekanan pada usus yang terus menerus dapat membuat seseorang lebih mudah mengalami sindrom iritasi usus atau masalah usus lainnya.

Buang air besar dengan posisi jongkok juga dapat mengakomodasi berat badan orang dewasa secara penuh, meningkatkan kualitas buang air besar, serta membantu mencegah beberapa masalah kesehatan yang terkait dengan tekanan usus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar