Jakarta - Situs Presiden SBY telah dinyatakan aman karena sejatinya tak pernah dihack
alias diretas. Namun di luar hingar bingar soal kasus ini, ternyata
situs SBY ini merupakan pengadopsi teknologi cloud pertama di Indonesia
untuk situs pemerintahan.
Demikian diungkapkan oleh I Made Wiryana, tim teknis yang turut menjaga keamanan situs presidensby.info dan presidenri.go.id. Selain mengawal situs presiden, pria yang akrab disapa Bli Made ini juga mengelola situs Wapres dan Kemenpora.
Dalam wawancaranya dengan detikINET,
'cyber paspampres' ini juga menuturkan bahwa ketiga situs pemerintahan
yang dikelolanya selalu mengadopsi teknologi terbaru, dan semuanya
merupakan hasil pengembangan anak bangsa.
"Situs presiden, mungkin situs pengadopsi pertama model cloud. Sementara situs Kemenpora, situs pemerintah yang pertama kali mobile friendly. Kita semua bikin CMS-nya sendiri," jelas Bli Made.
Pria yang berprofesi sebagai dosen ini juga mengungkapkan, pada saat mengembangkan situs presidensby.info akhir 2006 lalu, istilah cloud atau komputasi awan belum umum. Saat itu, vendor teknologi juga belum ramai 'berjualan' cloud.
"Jadi kita developed sendiri, berbasis open source. Situs presiden dibangun berbasiskan open source termasuk untuk Log Management dan Log Analyze-nya. Intinya, kita develop memanfaatkan virtualisasi supaya secure, reliable, dan bisa live migration," terangnya lebih lanjut.
Dipaparkannya,
situs presiden juga menjadi situs pemerintahan pertama yang menyediakan
video, audio, podcast, dan RSS. Di bawah asuhannya, ketiga situs ini
juga sudah mobile friendly. Bahkan dikatakan olehnya, situs Kemenpora
adalah situs pemerintahan pertama yang bersifat mobile friendly.
"Bisa dilihat versi mobile, update, dan entry-nya
bisa dilakukan via mobile. Jadi misalnya Pak Yopi (Juru Bicara Wapres)
kalau masukin berita dan foto bisa dari tablet atau BlackBerry-nya
langsung," jelas Made yang juga dikenal sebagai aktivis pegiat Linux.
Sebelumnya diberitakan, Made telah memberikan penjelasan bahwa situs Presiden SBY tidak pernah dihack atau diretas, seperti yang ramai diberitakan oleh hampir semua media.
Ia
menjelaskan, jika waktu ramai-ramainya kasus ini user mengakses via
www.presidenri.go.id, yang merupakan website resmi Presiden, maka user
tidak akan mengalami masalah dalam perubahan tampilan muka (interface).
Sementara
yang hanya berhasil diubah oleh Wildan, pengelola warnet asal Jember
yang ditangkap polisi karena kasus ini, adalah info domain dari
www.presidensby.info yang sudah tidak digunakan lagi.
Ia juga
mengatakan bahwa tingkat keamanan situs pemerintah di Indonesia beragam.
Menurutnya, sebagian ada yang aman, namun ada pula yang tidak jelas
karena tidak dipegangnya secara langsung.
"Secara umum saya tidak
bisa jawab karena saya cuma mengurus tiga situs pemerintah. Yang berhak
menjawab Kementerian Kominfo. Mereka punya survei ke badan pemerintah
yang bersangkutan," pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar