Halaman

Rabu, 23 Januari 2013

JK: Perbaiki Jakarta Lebih Murah Daripada Pindah Ibu Kota





Jakarta - Mantan Wapres Jusuf Kalla (JK) tak setuju dengan usulan pemindahan ibu kota dari DKI Jakarta. Ongkos memperbaiki Jakarta lebih murah, sekitar Rp 50 triliun, dibandingkan pindah ibu kota.

"Diperbaiki itu jauh lebih murah dan cepat daripada berpikir pindah, jangan buang-buang energilah," kata JK di sela-sela acara Pertemuan Asian Peace Reconciliation Council (APRC) ke-2 di Sekretariat ASEAN, Jalan Sisingamangaraja, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (23/1/2013).

Menurut JK, saat ini DKI Jakarta sedang dalam keadaan sulit. Jangan berpikir untuk hengkang karena itu sama saja meninggalkan rumah di kala rusak. Sementara para penghuninya belum sejahtera.

"Kalau bgitu ya masa pusat meninggalkan rakyat. Kalau saya jadi pemerintah saya tidak mau berpikir seperti itu, harus dipikirkan bagaimana memperbaiki kota itu," terangnya.

Tak hanya itu, pindah ibu kota bukanlah sesuatu yang mudah. Terlalu banyak infrastruktur yang harus disiapkan, seperti istana, bandara, jalan, rumah, dan gedung pemerintahan.

"Yang suka pindah ibu kota itu negara federal seperti Australia, Amerika, Malaysia, India. Negara kesatuan umumnya tinggal di kota yang besar," jelasnya.

"Pemerintah ongkosnya (untuk perbaikan Jakarta) hanya dua bulan subsidi BBM. Hanya subsidi BBM dipakai dua bulan bisa untuk memperbaiki seluruhnya, bisa selesai itu. Itu kan Rp 50 triliun," tutupnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar