Halaman

Kamis, 24 Januari 2013

Madrid Puncaki Deloitte Money League

Real Madrid berhasil mempertahankan posisi mereka di puncak Deloitte Money League sementara City naik lima peringkat dan Inter turun empat posisi.
Gelar Premier League pertama bagi City dan keikutsertaan mereka di Liga Champions telah membantu mereka naik lima peringkat di survey tahunan Deloitte untuk 20 klub sepakbole berpenghasilan terbanyak, menjadikan setengah dari 10 klub teratas berasal dari Inggris.
Madrid telah menjadi klub berpenghasilan terbesar selama delapan tahun berturut-turut dengan pendapatan sebesar 513 juta euro atau sekitar 431 juta poundsterling. Klub spanyol ini merebut posisi puncak dari Manchester United pada musim 2003-04 dan terus bertahan di posisi yang sama hingga saat ini.

Barcelona yang juga mendapatkan keuntungannya dari hak siar televisi menduduki peringkat kedua dengan penghasilan sebesar 483 juta euro untuk menjadikan dua tempat teratas selalu diduduki oleh klub Spanyol selama empat tahun berturut-turut. Kenaikan posisi Manchester City berasal dari kenaikan keuntungan sebesar 51%. Kerjasamanya dengan Etihad telah menguntukan City dalam hal pendapatan. Meningkatkan nilai hak siar dan pendapatan dari iklan.
Newcastle United adalah anggota baru di antara 20 klub dalam daftar ini. Mereka menggeser posisi Valencia. Kekuatan kolektif dari Premier League, dimana pembagian keuntungan hak siar dibagikan lebih merata daripada di Liga Spanyol, tercermin dari terdapatnya tujuh tim liga Inggris di posisi dua puluh besar dan empat tim lainnya (Everton, Aston Villa, Fulham, dan Sunderland) berada tidak jauh di bawah Newcastle.
Deloitte memposisikan klub-klub sepakbola berdasarkan pendapatan yang mereka hasilkan pada matchday, iklan, dan pendapatan dari media namun tidak menghitung profitabilitas dan hutang yang dimiliki oleh klub. Deloitte mengumumkan bahwa Real Madrid menjadi klub pertama yang berhasil melewati batasan penghasilan sebesar 500 juta euro dalam jangka waktu satu tahun.
Posisi enam besar tidak berubah komposisinya selama enam tahun. Menekankan bahwa klub-klub besar mampu meningkatkan penghasilan komersial mereka sampai ke luar negeri.
“Mereka adalah klub-klub dengan fan base terbesar, baik di tempat asal mereka atau di luar negaranya,” ujar Adam Bull, konsultan senior di Deloitte’s Sports Business Group. “Mereka terus menarik kesepakatan-kesepakatan komersial terbesar dan menghasilkan keuntungan matchday tertinggi.”
Namun ia juga mengatakan bahwa kegagalan Chelsea untuk menembus empat besar walaupun berhasil memenangkan Liga Champions menunjukkan ketidakmampuan mereka untuk meningkatkan pendapatan matchday dengan kapasitas Stamford Bridge yang relatif kecil.
Laporan Deloitte menunjukkan terus berkembangnya pendapatan klub-klub kaya Eropa kendati benua ini dilanda resesi ekonomi. Hal ini dapat tercapai karena kesepakatan komersial yang meningkat dan pemasukan yang meningkat dari pihak televisi. Bull mengatakan bahwa klub yang menduduki peringkat empat besar terus menjauh dari klub-klub yang berada di bawahnya dalam hal pendapatan. Pendapatan tahunan Madrid dua kali lebih besar daripada Milan yang berada di peringkat ke delapan.
Secara keseluruhan, keuntungan gabungan dari 20 klub ini meningkat 10% menjadi 4,8 milyar euro selama musim 2011-12 dan totalnya adalah empat kali lipat dari musim 1996-97 saat Deloitte pertama kali mengeluarkan daftar ini.
Namun laporan pembanding dari UEFA nampaknya akan menunjukkan sisi sebaliknya. UEFA menyatakan bahwa kenaikan penghasilan juga diiringi oleh kenaikan pengeluaran yang diakibatkan oleh inflasi gaji yang sudah melampaui kenaikan penghasilan banyak klub.
Presiden UEFA Michel Platini berharap, peraturan Financial Fair Play yang diperkenalkan musim lalu yang membatasi kerugian klub hingga batas 45 juta euro dalam jangka waktu tiga tahun dapat mengurangi jumlah hutang klub.
Tapi beberapa pihak khawatir hal itu dapat mengurangi tingkat persaingan dengan membuat klub-klub yang sudah menghasilkan banyak uang semakin jauh meninggalkan mereka yang tidak terlalu berhasil.
The German Football Association pada hari Rabu menyatakan bahwa Bundesliga merupakan salah satu liga paling berkelanjutan di Eropa. Kedelapan belas klub yang terlibat di dalamnya mencatatkan omset gabungan sebesar 2,8 miliar pada musim 2011-12, 7% lebih besar dari musim sebelumnya, dengan 14 dari 18 klub menghasilkan keuntungan.
“Bundesliga siap menjalani tantangan yang akan datang,” ujar CEO DFL Christian Seifert. “Fondasi untuk jalan kesuksesan ini adalah akal sehat finansial serta investasi yang ditargetkan dalam efisiensi dan infrastruktur olahraga.”
Berikut adalah daftar klub penghuni Deloitte Money League. Keterangan di dalam kurung adalah posisi dan keuntungan musim lalu. Penghasilan dalam juta pounds.
1 (1) Real Madrid 512.6 (479.5)
2 (2) Barcelona 483 (450.7)
3 (3) Manchester Utd 395.9 (367)
4 (4) Bayern Munich 368.4 (321.4)
5 (5) Chelsea 322.6 (253.1)
6 (6) Arsenal 290.3 (251.1)
7 (12) Manchester City 285.6 (169.6)
8 (7) Milan 256.9 (234.8)
9 (9) Liverpool 233.2 (203.3)
10 (13) Juventus 195.4 (153.9)
11 (16) Borussia Dortmund 189.1 (138.5)
12 (8) Internazionale 185.9 (211.4)
13 (11) Tottenham 178.2 (181)
14 (10) Schalke 174.5 (202.4)
15 (20) Napoli 148.4 (114.9)
16 (14) Marseille 135.7 (150.4)
17 (17) Lyon 131.9 (132.8)
18 (18) Hamburg 121.1 (128.8)
19 (15) Roma 115.9 (143.5)
20 (-) Newcastle United 115.3 (98)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar